Meski Covid-19 Terus Melandai, Pemkot Bandung Tetap Terapkan Prokes Ketat

- Jumat, 1 Oktober 2021 | 23:29 WIB
Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Oded M. Danial usai menggelar rapat terbatas evaluasi penanganan Covid-19 di Balai Kota Bandung, Jumat, 1 Oktober 2021.
Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Oded M. Danial usai menggelar rapat terbatas evaluasi penanganan Covid-19 di Balai Kota Bandung, Jumat, 1 Oktober 2021.

Bandung, Zonabandung.com,- Meski kasus Covid-19 terus melandai, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tetap berhati-hati dalam memberikan relaksasi. Hal tersebut berkaitan dengan pengendalian dan penanganan Covid-19 yang tidak mengendur.

pelonggaran lebih luas akan diberikan pada sektor paiwisata. Pihaknya juga akan mencoba membuka museum-museum yang ada di Kota Bandung. Meski begitu protokol kesehatan terkait prosedur pelaksanaan operasional harus ketat. Sebab, enggan kecolongan kasus positif aktif kembali meningkat akibat pengawasan yang kurang ketat di sektor pariwisata.

Hal itu diungkapkan Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Oded M. Danial usai menggelar rapat terbatas evaluasi penanganan Covid-19 di Balai Kota Bandung, Jumat, 1 Oktober 2021.

‘Ada beberapa hal kita berikan relaksasi. Barang kali uji coba perluasan tempat wisata. Insyaallah dengan prinsip kehati-hatian dan memperketat prokes,’ ucap Oded.

Baca Juga: bank bjb Gencarkan Program Satu Rekening Satu Pelajar dan Vaksinasi

Oded menuturkan, sejumlah pembatasan tetap diberlakukan yang disesuaikan antara Instruksi Menteri Dalam Negri (Inmendagri) dengan kondisi Kota Bandung. Seperti pelaksanaan 'meetings, incentives, conferences, and exhibitions' (MICE), lalu pernikahan yang hanya boleh dihadiri 20 orang per sesi.

‘Pernikahan juga harus ada rekomendasi dari satgas, karena ini demi kehati-hatian. Museum juga akan beri relaksasi. Kemudian kapasitas MICE tetap dibatasi,’ ujarnya.

Menurut Oded, kebijakan pengaturan lalu lintas juga akan tetap diberlakukan di Kota Bandung. Sebab, dari hasil laporan dari kepolisian, penerapan ganjil genap cukup mampu menekan volume kendaraan yang masuk ke Kota Bandung.

Oded menyatakan, Untuk pelaksanaan konser secara terbuka di Kota Bandung masih riskan. Sebab, hasil kajian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung menunjukan konser tetap berpotensi besar menjadi sumber klaster penyebaran Covid-19.

‘Konser ruang terbuka sesuai usulan dari Disbudpar masih belum disepkati. Kalau kelanjutan ganjil genap ini diputuskan, dalam dua pekan ke depan tetap dilaksanakan. Karena kita tidak mau euforia dan menjaga kehati-hatian,’ jelasnya.

Perihal evaluasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PMT), Oded menyebutkan, sejauh ini berjalan cukup lancar. Di samping protokol kesehatan, salah satu syarat yang harus menjadi perhatian utama yakni izin orang tua.

‘Evaluasi PTM terbatas, hasil pantauan di lapangan masih ada pro kontra dari orang tua. Karena ada pro kontra ini tetap kita berikan keleluasaan kepada orang tua murid. Ketika tidak ada izin orang tua, maka tidak boleh,’ bebernya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengungkapkan, dalam waktu dekat ini akan dilakukan tes acak di lingkungan sekolah. Hal ini untuk melihat kondisi terkini setelah dijalankan PTMT.

‘Jadi itu 10 persen dari sekolah yang sudah diizinkan PTMT. Nanti dari hasil random kalau di bawah 1 persen di-tracing (dilacak) kontak erat. Kalau 1-5 persen itu satu rombongan belajar dilacak, tapi kalau di atas 5 persen itu sekolahnya ditutup,’ ungkap Yana.

Halaman:

Editor: Ramdan ZB

Tags

Terkini

PPKM Diperpanjang, Kota Cimahi Berstatus Level 2

Selasa, 17 Mei 2022 | 19:08 WIB
X