Hoax Turut Menghambat Penanganan Covid-19

- Selasa, 17 Agustus 2021 | 17:48 WIB

Bandung, Zonabandung.com,- Salah satu tantangan terbesar penanganan Covid-19 adalah Informasi tanpa disertai data valid atau dikenal dengan Hoax. Tidak sedikit masyarakat yang mempercayai hoax terutama saat pandemi Covid-19.

Dari sudut pandang Kominfo ada beberapa hal salah satunya adalah sisi informasi atau infodemi, infodemi inilah yang menjadi tantangan kalau kita melihat dari sisi informasi publik, kenapa infodemi itu sangat berbahaya karena ini bisa mengacaukan pemahaman masyarakat terkait dengan penanganan Covid-19, vaksinasi maupun pelaksanaan PPKM ini. Contoh yang paling sederhana adalah ketika masyarakat banyak terpapar bukan hanya virus tetapi terpapat hoax. Jadi yang bahaya itu selain terpapar virus juga terpapar hoax, karena ketika hoax itu beredar dan kemudian dipercaya oleh masyarakat maka itu pun akan menghambat penanganan Covid-19. Demikian diungkapkan Dr. Dedy Permadi selaku Staf Khusus Menteri Bidang Digital dan SDM / Juru Bicara Kementerian Kominfo, saat menjadi narasumber Dialog Produktif Semangat Selasa di Media Center KPCPEN, Selasa (17/8/2021).

Dalam hal infrastruktur digital Kominfo memastikan akses internet bisa tetap optimal, karena justru ditengah pandemi Covid-19 ini aktifitas yang dilakukan dirumah, sehingga masyarakat membutuhkan benwicth yang memadai maupun kualitas koneksi internet yang mencukupi. Ini kita kebut terus pembangunannya. ujar Dedy.

Dr. Dedy Permadi menambahkan, guna mencegah terus menyebarnya hoax, Kominfo melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan literasi digital.

“Ada tiga langkah yang kitavlakukan, dimulai dari Hulu, disini orang bisa memilah, memilih informasi dengan benar. Lalu Tengah, penyaringan yang kita sebut dengan mesin AIS atau Arus Informasi Santri, santri sebagai salah satu garda terdepan menjadi agen perubahan, termasuk jiwa nasionalisme, budaya dan lain lain. Terakhir Hilir, dimana Kominfo bekerjasama dengan Polri, penyebar hoax dapat diringkus,” paparnya.

Sementata Adriana Viola Miranda, Juara Internasional MIT Covid-19 Challenge menyebut, penangan COVID-19 harus dilakukan bersama sama.

“Tidak harus mahasiswa kedokteran, semua orang bisa, termasuk siswa SD hingga SMA. Generasi muda bisa melakukan berbagai hal untuk mengatasi pandemi, dengan meningkatkan literasi masyarakat terhadap COVID-19,” pungkasnya.

Saat yang sama Angkie Yudistia Staf Khusus Presiden Republik Indonesia mengungkapkan, semua warga Indonesia hari ini sangat antusias menyambut HUT RI yang ke 76, termasuk juga kelompok disabilitas karena walau dalam suasana pandemi, antusias masyarakat menyambut kemerdekaan, cukup tinggi.

“Cukup antusias, para penyandang disabilitas ikut merayakan HUT RI ke 76, dan perlahan, negara sudah memenuhi hak mereka, dimana para penyandang disabilitas, merupakan prioritas vaksinasi, karena itu 220 ribu vaksinasi dibagikan secara gratis untuk mereka,” kata Angkie.

Editor: Administrator

Terkini

PPKM Diperpanjang, Kota Cimahi Berstatus Level 2

Selasa, 17 Mei 2022 | 19:08 WIB
X