"Sehingga mereka bisa mewujudkan impian-impian mereka terhadap desa nya masing-masing," pungkasnya.
Sementara, mewakili dari unsur akademisi, Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung ikut terlibat dalam kegiatan perdana program Kesatria Desa yang digelar di Sumedang, Jawa Barat.
Dijelaskan Rektor USB YPKP Bandung, Dr. Didin Saepudin, sebagai unsur akademi pihaknya memiliki peran yang selaras guna mendukung kegiatan ini dalam mencetak SDM yang unggul dan tangguh.
"Peran kami bagaimana membantu kegiatan ini berjalan lancar, dan tidak hanya sampai disitu. Tentunya kami juga dari kampus terus mendukung agar kesatria-kesatria desa ini bisa tercipta menjadi sesuatu yang tangguh dan bisa mengurangi GAP desa dengan kota dari sisi aspek pendapatan perkapita," jelasnya.
Pihaknya berharap dari kegiatan ini muncul kesatria-kesatria muda. Pemuda yang unggul dalam berwirausaha sehingga siap menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045.
"Tentunya dari sisi kampus kami punya visi yaitu ingin menciptakan wirausaha muda," katanya.
"Ini tentunya tidak hanya dalam kurun waktu 3-4 hari mereka digembleng, kami juga menawarkan program lain keberlanjutannya paska kegiatan," ungkapnya.
Salah satunya melalui pendampingan, USB YPKP Bandung memiliki wadah yang biasa disebut dengan nama Inkubator Bisnis.
"Ini menjadi salah satu tugas kami juga. Kebetulan kami juga ada wadahnya yang disebut inkubator bisnis Sangga Buana, berharap bahwa itu akan dimanfaatkan sebagai fasilitas bagi para peserta yang mengikuti kegiatan," ujarnya.
"Mudah-mudahan apa yang dicita citakan indonesia emas tahun 2045 bisa terealisasi salah satunya melalui kegiatan ini," pungkasnya. (*)