"Karena TSSA ini, papers-papersnya diindeks oleh Scopus. Sehingga papers-papers yang bisa dinilai Scopus itu menunjukan kualitas yang tinggi," ungkapnya.
Sehingga, lanjutnya, apabila ada papers yang masuk dalam conference TSSA ini ternyata secara kualitas tidak baik, maka tentunya tidak bisa dimasukan dalam publikasi yang bisa diindeks oleh Scopus.
Dengan adanya Papers yang bisa terbit melalui TSSA ini, sambung Tutun, itu menunjukan bahwa papers tersebut memiliki kualitas yang baik.
"Artinya dosen, khususnya dosen-dosen USB (YPKP Bandung) itu memiliki publikasi yang bermutu tinggi," tandasnya.
Sementara, bagi Dekan FT USB YPKP Bandung, Slamet Risnanto, ST., M.Kom, kerjasama ini merupakan kegiatan positif dan strategis bagi Fakultas Teknik USB YPKP Bandung dalam meningkatkan kualitas dosen, kualitas luaran dosen, terutama dalam hal penelitian.
Dalam setiap penyelenggaraan International Conference TSSA yang telah diikuti selama ini, pihak FT USB YPKP selalu memiliki target. Bahkan dari tahun ke tahun, kata Slamet, jumlah papers selalu meningkat.
"Untuk tahun ini target jumlah papers semakin meningkat. Dari tahun sebelumnya, ada 20 papers, ada 25 papers. Untuk tahun ini kurang lebih bisa 35 papers bisa masuk, baik papers dari mahasiswa maupun dari dosen," jelasnya.
Keterlibatan FT USB YPKP dalam penyelenggaraan konferensi internasional TSSA selain memberikan dampak positif terhadap peningkatan mutu dosen, juga bisa memupuk pembelajaran pengelolaan kegiatan yang bertaraf internasional.
"Tentunya kita berharap ke depan bisa melaksanakan secara mandiri kegiatan conference yang bertaraf internasional, terindeks internasional, terutama terindeks yang bereputasi," ungkapnya.
Untuk menuju hal tersebut, pihaknya akan berusaha meningkatkan kualitas penelitian. Adapun tantangan yang harus dilewati bagi FT USB YPKP adalah, kualitas dosen, kualitas penelitian yang bereputasi.
"Dari kegiatan ini, kita bisa memupuk kualitas-kualitas dosen, kualitas mahasiswa. Sehingga nantinya bisa mengadakan secara mandiri kegiatan-kegiatan yang bertaraf internasional, sehingga para dosen dan mahasiswa bisa berwawasan global," harapnya.