SD Tahfiz Qur"an Imam Malik 6 Bertahan Meski Serba Keterbatasan

- Sabtu, 21 September 2019 | 16:03 WIB

BANDUNG, Zonabandung.com--- Sekolah Dasar Tahfiz Qur’an (SDITQ) Imam Malik di Jl. Kebon Gedang No.93, RT.02/RW.10, Maleer, Kec. Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat, berharap bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

Sejauh ini proses belajar mengajar yang sudah berjalan enam tahun ini dengan jumlah siswa sebanyak 232 orang, dilaksanakan di rumah kontrakan yang kemudian dibuat petak untuk kelas dan sebagian area mesjid. Namun begitu telah berhasil meluluskan 2 angkatan, meski proses ujianya masih nebeng ke sekolah lain karena belum mengantongi ijin.

Sebagai Sekolah Dasar Islam Tahfidzul Qur’an, kurikulum khas YIMB merupakan pengembangan dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yaitu mata pelajaran Tahfidzul Qur’an, Bahasa Arab, Aqidah, Siroh Nabawiyyah, Al-Qur’an Al-Hadits, Al-Adab Al-Islami, Fiqih, Hafalan Do’a Harian dan Baca Tulis Al-Qur’an.Penekanan Kurikulum khas YIMB terutama berkaitan dengan Akhlaqul Karimah (Akhlaqul Qur’an).

Menurut Kepala Sekolah SDITQ Imam Malik, Ustadz Abu Faqih Rachmat Kurniawan, awalnya hanya menampung untuk beberapa orang anak saja yang jumlahnya tidak lebih dari 10 orang. Tujuannya, untuk mendidik Siswa dengan nilai-nilai Islam dengan pembiayaan yang terjangkau. Sehingga terjangkau oleh masyarakat kalangan menengah ekonomi ke bawah.

Namun seiring berjalannya waktu, setiap tahun siswanya terus bertambah sementara fasilitas sekolah tidak mencukupi. Akhirnya ia pun dengan meminta bantuan dari para donatur dan sumbangan dari orang tua yang serba keterbatasan ekonomi, bisa menambah ruang kelas.

“Kami mengontrak kurang lebih 4 buah gedung untuk sekolah SD per tahun. Harga satu buah gedung beda-beda dari kisaran 15 Juta sampai 40 Juta dengan total 110 Juta per tahun. Terus terang  untuk anggaran biaya kontrak gedung saja, kami menarik donasi dari masyarakat atau semacam himbauan, barangkali ada yang mau membantu. Alhamdulillah sampai saat ini pembiayaan untuk penyediaan  sewa gedung terpenuhi. Karena pembiayaan dari SMP itu dikhususkan untuk gaji guru dan lain-lain”, ujar Ustadz Abu Faqih Rachmat Kurniawan, Kepala Sekolah SDITQ Imam Malik.

Penghambat terbesar selama berjalanya pendidikan yang belum dapat tepenuhi, yaitu masih kurangnya sarana dan prasarana. Terutama kelas-kelas yang begitu sempit dikarenakan ngontrak rumah yang ada. Untuk itu ia berharap adanya uluran pemerintah maupun kelompok masyarakat peduli pendidikan.

“Kami berharap bantuan dari Pemkot melalui Dinas Pendidikan Kota Bandung, perusahaan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) maupun  kelompok masyarakat peduli pendidikan. Sehingga kami bisa mempunyai sarana maupun prasarana yang layak bagi para siswa,”harapnya.

Sekedar diketahui, adapun pembagian kelas SDITQ Imam Malik Bandung yang saat ini dijalankan menggunakan ruangan ruangan sebagai berikut: Ruang belajar kelas 2, kelas 5 dan kelas 6 (menggunakan ruangan yang tersedia di bangunan secretariat, Ruang belajar kelas 1 A dan 1 B (menggunakan fasilitas ruangan yang tersedia di mesjid Ash-Shiddiq, Ruang belajar kelas 3 dan 4 (menggunakan bangunan rumah dengan alamat Jl. Kebon Gedang No. 101, sekitar 10 meter dari sekretariat).

Editor: Ganefa

Terkini

Cetak SDM Unggul, ULBI Wisuda 744 Mahasiswa

Kamis, 1 Desember 2022 | 18:48 WIB

Didin Saepudin Resmi Jabat Rektor USB-YPKP Bandung

Senin, 12 September 2022 | 21:35 WIB

Ema Sumarna Raih Gelar Doktor

Jumat, 12 Agustus 2022 | 21:03 WIB
X