Bandung, Zonabandung.com,- Beyna Ceria salah satu yayasan penyelenggara PGTK (Play Group & Taman Kanak -Kanak) di salah satu kawasan Bandung Timur, pada 6 Juni 2020 melaksanakan wisuda anak didiknya. Namun pelaksanaannya berbeda dari tahun sebelumnya. Kalau tahun lalu ada panggung gembira dan acara karnaval naik andong, kali ini nampak sepi. Tak ada panggung, tak ada suara musik tradisional mengiringi anak-anak menari, tak ada suara celoteh anak-anak yang riuh rendah penuh kegembiraan serta deretan kursi yang penuh diduduki para orang tua menyaksikan putera puterinya tampil.
Pelaksanaan wisuda kali ini hanya sesi pemotretan anak dengan memakai baju wisuda dan foto bersama dengan guru pengajarnya. Itupun dilakukan dengan bertahap tidak sekaligus. Tiap anak sudah dikasih jadwal sesi pemotretan, jadi dilakukan secara bergelombang waktu dan jadwal pemotretannya. Sehingga tidak menimbulkan kerumunan orang banyak.
"Kami sebelumnya sudah melakukan penyemprotan disinfektan, orangtua murid yang datang mendampingi putera puterinya wisuda pun kami periksa suhu tubuhnya, wajib cuci tangan dan memakai masker," jelas Hj. Yetty Sumiati, M. Pd Kepala Sekolah PGTK Beyna Ceria kepada Zona Bandung saat ditemui disela acara wisuda.
Menurut Yetty, hal itu dilakukan sesuai dengan arahan dari Disdik Kota Bandung dalam rangka pencegahan dan memutus mata rantai penularan Covid-19. Karena itu kami pun para guru, orang tua murid dan anak-anak dalam wisuda ini wajib mencuci tangan mengenakan masker, dan pelindung wajah sesuai protokoler kesehaatan.

Menyinggung penerimaan murid tahun ajaran baru, PGTK Beyna Ceria tetap menerima pendaftaran murid baru baik dengan mendaftar langsung ke sekolah atau secara online walau belum tahu apakah pada bulan Juli itu bisa dilaksanakan kegiatan belajar mengajar. "Kami masih menunggu arahan dan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat khususnya Dinas Pendidikan Kota Bandung.
"Kalau seandainya "New Normal " diberlakukan di Kota Bandung, tentu kami pun akan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan protokoler kesehatan," tambahnya.
Menyinggung adanya kekhawatiran dari para orangtua murid akan terjadinya penularan mengingat anak-anak sangat rentan tertular, Yetty yang juga pengurus IGTK ( Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak) Kota Bandung itu pun menyatakan pada pelaksanaan kegiatan belajar nantinya akan mengambil langkah semaksimal mungkin tidak terjadi penularan dengan menerapkan protokoler kesehatan dengan ketat.
"Mudah-mudahan dengan semakin baiknya situasi, kami bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar, karena anak-anak juga, sudah kangen ingin bermain dan belajar sama ibu gurunya, antara guru dan anak-anak ada hubungan emosional yang amat dekat, mereka sudah bosan 2 bulan di rumah saja, " ujar Yetty yang juga Kepala Sekolah TK Taman Ade Suryani ini.
Tapi kalaupun Juli nanti kita tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar, Yetty meminta agar anak anak tetap diminta bersabar karena mungkin baru pada Januari 2021 kegiatan belajar baru bisa dilaksanakan dengan tetap menunggu arahan dan keputusan dari Disdik Kota Bandung. (Sun)